Teater Kebon Awi SMAN 1 Ciomas Bawakan Musikalisasi Puisi di Stasiun MRT, Penonton “Melongo”

Aksi Teater Kebon Awi SMAN 1 Ciomas dengan musikalisasi pusisi di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia membuat para penumpang termenung. Sejumlah karya puisi sastrawan ternama tanah air menjadi sajian Teater Kebon Awi dengan alunan musik kolaborasi tradisi dan modern.
Pertunjukan musikalisasi puisi Teater Kebon Awi ini merupakan bagian dari acara “Legasi (Kaleidoskop Keberagaman Indonesia)”. Acara ini merupakan program Direktorat Perlindungan Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, pada Sabtu lalu (17/8/2024).
Baca:
Seniman Protes dengan Perkembangan di Cilebut, Ini Alasannya!
Karya-karya puisi dalam musikalisasi puisi ini antara lain: “Dari Bentangan Langit” karya Emha Ainun Nadjib, “Aku” karya Chairil Anwar, dan “Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono. Ada pula karya Golagong dengan judul “Belajar pada Alam”, “Di Tempat Pemungutan Sunyi” karya Hasan Aspahani, dan “Monolog Padi” karya Edward Maulana. Tak ketinggalan, karya sang maestro sastra WS Rendra dengan judul “Kangen”.
Pelatih Teater Kebon Awi, Doni Dartafian mengungkapkan, para penonton baik para penumpang MRT maupun undangan secara khidmat menyaksikan pertunjukan. Musikalisasi puisi ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
Konsep Musikalisasi Puisi Teater Kebon Awi Dilirik Kemendibud
Doni menceritakan, keikutsertaan Teater Kebon Awi dalam acara ini berawal dari penampilannya di acara “Seni Berbagi” di Desa Purwasari Kabupaten Bogor. Di acara tersebut, menurut Doni, Kemendikbud Ristek kepincut dengan aksi Teater Kebon Awi. Mereka mengusung musik kolaborasi tradisi dan modern. Terlebih, para pemain adalah pelajar yang merupakan SDM yang menjadi perhatian Kemendimbud Ristek.
“Kemendikbud melirik teman-teman Kebon Awi untuk mengisi acara karena mengusung warna musik modern dan tradisional. Kebon Awi mengolah puisi dalam pengkaryaannya. Terlebih lagi yang memainkannya adalah anak-anak sekolah yang pada dasarnya merupakan pewaris leluhur bangsa,” kata Doni kepada Fokus Teater Bogor.
Baca juga:
Kemendikbud Kenalkan Budaya di Ruang Publik